Intel Digugat: Masalah Ketidakstabilan Prosesor Raptor Lake Picu Kekecewaan Pengguna

Adi Kusanto
Intel Digugat Terkait Ketidakstabilan Prosesor Raptor Lake
Ilustrasi Prosesor Intel - Sumber: Website Intel

Produsen chip terkemuka, Intel, kini menghadapi gugatan hukum terkait masalah ketidakstabilan pada prosesor generasi ke-13 dan ke-14, Raptor Lake. Gugatan class action ini diajukan setelah berbagai laporan menunjukkan ketidakstabilan performa pada beberapa model prosesor kelas atas, yang dilaporkan mengalami crash saat digunakan, terutama dalam aktivitas intensif seperti gaming.

Awal Mula Masalah di Raptor Lake

Laporan ketidakstabilan prosesor Raptor Lake pertama kali muncul pada Desember 2022, ketika pengguna melaporkan adanya crash pada beberapa model prosesor Intel. Keluhan utama adalah layar menjadi hitam dan komputer mengalami restart otomatis. Masalah ini terus berlanjut hingga ke generasi ke-14 dari seri Raptor Lake, yang memperburuk reputasi prosesor ini di kalangan pengguna.

Salah satu konsumen yang melayangkan gugatan adalah Mark Vanvalkenburgh, yang membeli prosesor Core i7-13700K dari Best Buy pada Januari 2023. Vanvalkenburgh mengungkapkan bahwa prosesor seharga USD 409 tersebut sering mengalami ketidakstabilan dan crash, bahkan setelah ia menginstal patch perbaikan yang dirilis Intel.

Dalam gugatan yang diajukan di Pengadilan Federal San Jose, California, Vanvalkenburgh menuduh Intel telah melakukan penipuan dengan menjual prosesor Raptor Lake yang bermasalah tanpa memberikan informasi transparan kepada konsumen. Gugatan ini mencakup beberapa pelanggaran, termasuk pelanggaran garansi dan aturan bisnis New York General Business Law. Vanvalkenburgh juga mengklaim bahwa Intel telah mengetahui masalah tersebut sebelum produk dirilis ke pasar.

“Intel seharusnya menyadari cacat pada prosesor ini saat pengujian sebelum rilis. Mereka tetap menjualnya tanpa memberikan peringatan yang jelas kepada pengguna,” ungkap Vanvalkenburgh dalam tuntutannya. Gugatan ini menyasar agar statusnya dinaikkan menjadi class action, dengan harapan memberikan keadilan bagi konsumen lain yang terdampak.

Baca Juga: AMD Geser Intel di Pasar Data Center untuk Pertama Kalinya

Upaya Intel dalam Mengatasi Masalah

Sejak awal 2023, Intel mengakui adanya masalah pada prosesor Raptor Lake namun menuding beberapa faktor eksternal seperti overclocking dan overvolting sebagai penyebab ketidakstabilan. Intel juga menyarankan pengguna untuk mengembalikan pengaturan voltase prosesor ke standar pabrik. Namun, penyelidikan lebih lanjut pada Juli 2024 menunjukkan bahwa akar masalah sebenarnya berada pada algoritma microcode yang salah, yang mengirimkan voltase berlebih ke CPU.

Intel menyebutkan bahwa kesalahan terdapat pada bagian clock tree circuit di core IA, yang mengalami kerusakan ketika terkena voltase tinggi pada suhu tertentu. Kerusakan ini berpengaruh pada clock duty cycle prosesor, yang kemudian menyebabkan crash dan ketidakstabilan sistem.

Pada Juli 2024, Intel akhirnya merilis patch microcode untuk mengatasi masalah ketidakstabilan ini. Namun, bagi prosesor yang sudah terdampak secara parah, patch tersebut tidak dapat memperbaiki kerusakan yang ada, sehingga pengguna perlu mengganti unit prosesor mereka dengan yang baru. Patch ini diharapkan dapat membantu pengguna baru yang belum mengalami masalah parah.

Singkatnya, Gugatan terhadap Intel menjadi pengingat akan pentingnya transparansi dalam industri teknologi. Bagi pengguna prosesor Raptor Lake yang merasakan ketidakstabilan, gugatan ini dapat menjadi harapan agar hak-hak konsumen tetap terlindungi. Sementara itu, Intel terus memantau perkembangan kasus ini dan menganjurkan pengguna untuk mengupdate perangkat mereka dengan patch terbaru demi mengurangi potensi crash.

Jika Anda adalah pengguna Raptor Lake yang terdampak, pastikan untuk melakukan pembaruan patch microcode terbaru atau hubungi layanan pelanggan Intel untuk informasi lebih lanjut.

Sumber

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *