Apple Setop Produksi Vision Pro: Penjualan Lesu Jadi Biang Kerok

Adi Kusanto
Apple Stop Produksi Vision Pro Karena Tidak Laku di Pasaran
Gak laku di pasaran, Apple hentikan produksi Vision Pro | Sumber: uzone

Apple dikabarkan telah menghentikan produksi headset mixed reality Vision Pro generasi pertama. Keputusan ini diambil menyusul laporan penurunan permintaan yang signifikan di pasaran. Konten yang kurang memadai dan harga yang terlampau tinggi disinyalir menjadi penyebab utama lesunya penjualan.

Laporan dari The Information mengungkap bahwa pemasok Vision Pro hanya memproduksi komponen yang cukup untuk sekitar 500 ribu hingga 600 ribu unit. Ironisnya, puluhan ribu komponen kini menumpuk di gudang tanpa kejelasan distribusi.

Salah satu faktor utama di balik sepinya peminat Vision Pro adalah ketersediaan konten yang masih sangat terbatas. Pengguna merasa kurang termotivasi untuk membeli perangkat dengan harga premium jika konten yang ditawarkan belum sebanding.

Harga Vision Pro yang terbilang fantastis juga menjadi penghalang besar bagi calon konsumen. Dengan banderol harga yang tinggi, perangkat ini hanya dapat dijangkau oleh segmen pasar tertentu.

Baca Juga: Apple Bangun Pabrik iPhone di Indonesia, Investasi Mencapai Rp 15 Triliun

Sebelum penghentian produksi secara total, Apple dilaporkan telah melakukan pengurangan produksi secara bertahap sepanjang tahun 2024. Hal ini mengindikasikan bahwa Apple telah menyadari adanya masalah dengan permintaan pasar sejak beberapa waktu lalu.

Puncak produksi Vision Pro terjadi saat Luxshare, perusahaan perakitan Vision Pro, mampu memproduksi 2.000 unit per hari. Namun, angka ini terus menurun hingga hanya 1.000 unit per hari pada Oktober 2024, sebelum akhirnya produksi dihentikan sepenuhnya pada akhir tahun 2024.

Apa Dampak bagi Apple atas Penghentian Produksi Vision Pro? 

Penghentian produksi Vision Pro tentu menjadi pukulan bagi Apple, yang telah menginvestasikan sumber daya yang besar dalam pengembangan perangkat ini. Hal ini juga menimbulkan pertanyaan tentang strategi Apple di pasar mixed reality ke depannya.

Kegagalan Vision Pro di pasar juga memberikan pelajaran berharga bagi industri mixed reality secara keseluruhan. Harga yang terjangkau dan ketersediaan konten yang menarik menjadi faktor krusial dalam keberhasilan sebuah perangkat mixed reality.

Beberapa analis berpendapat bahwa Apple mungkin akan merevisi strategi mereka di pasar mixed reality dengan meluncurkan versi Vision Pro yang lebih terjangkau di masa mendatang. Hal ini bertujuan untuk menjangkau pasar yang lebih luas.

Namun, belum ada konfirmasi resmi dari Apple mengenai rencana tersebut. Perusahaan kemungkinan akan mempelajari lebih lanjut data penjualan dan umpan balik pengguna sebelum mengambil langkah selanjutnya.

Berbeda dengan produk Apple lainnya seperti iPhone atau MacBook yang selalu disambut antusias oleh pasar, Vision Pro tampaknya kurang mendapat respon positif. Hal ini menunjukkan bahwa inovasi teknologi saja tidak cukup untuk menjamin kesuksesan sebuah produk.

Faktor-faktor seperti harga, ketersediaan konten, dan kebutuhan pasar juga memegang peranan penting. Kasus Vision Pro menjadi contoh bahwa bahkan perusahaan sebesar Apple pun tidak kebal terhadap kegagalan produk.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *