Ingin Ganti Layar Huawei Mate XT Ultimate? Siapkan Dana Hingga Rp 21 Juta!

Adi Kusanto

Huawei kembali mengguncang dunia teknologi dengan merilis smartphone lipat tiga pertama di dunia, Huawei Mate XT Ultimate. Dengan harga fantastis lebih dari Rp 43 juta, ponsel ini membawa inovasi teknologi layar lipat dan dua engsel yang memungkinkan perangkat memiliki bentang layar hingga 10,2 inci. Namun, dengan teknologi secanggih ini, tentu ada harga yang harus dibayar ketika terjadi kerusakan. 

Biaya reparasi Huawei Mate XT Ultimate ternyata tak kalah mencengangkan. Apalagi jika komponen yang rusak adalah layar utamanya, salah satu bagian paling mahal dari ponsel ini. 

Baca Juga: Huawei Gugat MediaTek atas Pelanggaran Paten Jaringan, Perebutan Royalti Teknologi

Biaya Reparasi Layar Tembus Rp 20 Juta

Jika layar Huawei Mate XT Ultimate rusak, bersiaplah merogoh kocek dalam-dalam. Untuk mengganti panel OLED layar yang rusak, biaya yang dikenakan Huawei mencapai Rp 17 juta. Ini adalah harga resmi untuk penggantian layar oleh pihak Huawei, namun ada catatan penting: harga ini berlaku jika pengguna mengizinkan layar yang rusak untuk didaur ulang oleh Huawei.

Namun, jika pengguna ingin menyimpan layar yang rusak sebagai kenang-kenangan, biaya reparasi dan penggantian layar bisa membengkak hingga Rp 21 juta. Biaya ini tentunya cukup mencolok, terutama bagi pengguna yang mengharapkan ponsel premium dengan biaya perawatan yang lebih terjangkau. 

Tampilan layar Huawei Mate XT Ultimate
Tampilan layar Huawei Mate XT Ultimate

Bagi pengguna yang ingin lebih menghemat, Huawei juga menawarkan opsi penggantian layar dengan panel refurbished. Harga penggantian layar refurbished ini jauh lebih murah, yakni sekitar Rp 15 juta. Meski tetap mahal, opsi ini tentu memberikan sedikit kelegaan bagi pengguna yang ingin tetap merasakan performa layar premium tanpa harus membayar harga penuh.

Sebagai alternatif lain, Huawei juga menyediakan layanan asuransi layar. Dengan biaya Rp 3 juta, pengguna mendapatkan perlindungan untuk penggantian layar selama satu tahun, yang mencakup satu kali penggantian layar secara gratis. Ini jelas lebih ekonomis dibandingkan dengan biaya reparasi belasan juta, meski tetap menjadi investasi besar untuk sebuah perlindungan.

Meski biaya reparasi layar tergolong mahal, beberapa komponen lain dari Huawei Mate XT Ultimate memiliki harga perbaikan yang lebih ramah di kantong. Sebagai contoh, biaya penggantian baterai berkisar di Rp 1 jutaan, sementara perbaikan kerusakan pada kamera dikenakan biaya antara Rp 500 ribu hingga Rp 1,6 juta, tergantung pada tingkat kerusakannya. Harga ini cukup kompetitif jika dibandingkan dengan ponsel flagship lainnya di pasaran.

Kesimpulan: Apakah Harga Reparasi Mate XT Ultimate Layak?

Melihat inovasi dan teknologi canggih yang dihadirkan oleh Huawei Mate XT Ultimate, tak mengherankan jika biaya reparasinya juga cukup mahal. Bagi pengguna yang siap berinvestasi pada ponsel lipat dengan layar super besar dan dua engsel, tentunya biaya reparasi tersebut bisa dipandang sebagai harga yang layak. Namun, bagi yang tidak ingin terbebani dengan biaya perawatan yang mahal, pilihan asuransi layar atau penggantian dengan panel refurbished bisa menjadi solusi.

Dengan banderol harga dan biaya reparasi yang fantastis, Mate XT Ultimate jelas bukan untuk semua orang. Tapi bagi penggemar teknologi canggih dan pecinta ponsel premium, pengalaman menggunakan ponsel lipat tiga pertama di dunia ini mungkin sepadan dengan harganya. Bagaimana menurut Anda, layak atau terlalu mahal?

Perlu diingat, semua harga reparasi yang disebutkan di atas saat ini hanya berlaku di China, tempat di mana Huawei berbasis. Bagi pengguna di luar China, khususnya Indonesia, belum ada kepastian mengenai berapa biaya reparasi yang akan dikenakan. Namun, kemungkinan besar harganya akan sedikit lebih tinggi karena faktor distribusi dan ketersediaan spare part.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *