Samsung Siap Beli Nokia, Tantang Huawei di Industri Telekomunikasi!

Adi Kusanto
Samsung tertarik untuk akuisisi Nokia demi bersaing dengan Huawei
Demi bersaing dengan Huawei, Samsung siap akuisisi Nokia

GSMPoin, 6 September 2024 – Dunia teknologi kembali diguncang oleh berita besar mengenai potensi akuisisi bisnis peralatan komunikasi Nokia oleh Samsung. Raksasa teknologi asal Korea Selatan tersebut sedang dalam tahap pembicaraan lanjutan untuk membeli unit bisnis strategis Nokia senilai USD 10 miliar. Langkah ini diyakini sebagai upaya Samsung untuk memperkuat posisinya di segmen Radio Access Network (RAN) dan bersaing dengan para pemimpin industri seperti Huawei dan Ericsson.

Latar Belakang Akuisisi

Sejak Nokia memutuskan untuk tidak lagi memproduksi smartphone di bawah lisensi HMD Global pada tahun ini, mereka semakin fokus pada bisnis peralatan komunikasi dan jaringan. Namun, keputusan untuk menjual unit ini menjadi kejutan besar di industri, terutama karena Nokia telah menjadi salah satu pemain penting dalam sektor RAN. Sistem Radio Access Network (RAN) merupakan komponen utama dalam jaringan telekomunikasi seluler yang menghubungkan perangkat pengguna dengan jaringan operator, menjadikannya sangat penting untuk infrastruktur komunikasi modern.

Menurut laporan dari Bloomberg, pembicaraan akuisisi ini telah berlangsung cukup intens antara kedua perusahaan, dengan nilai kesepakatan diperkirakan mencapai USD 10 miliar. Jika akuisisi ini berhasil, Samsung akan menjadi produsen peralatan komunikasi terbesar kedua di dunia, hanya terpaut sedikit dari Ericsson dan Huawei yang mendominasi pasar global.

Baca Juga: SoftBank Siap Terjun ke Bisnis Chip AI dengan Project “Izanagi”

Apa yang Membuat Akuisisi Ini Begitu Signifikan?

Dengan akuisisi bisnis peralatan komunikasi Nokia, Samsung akan mendapatkan pangsa pasar sebesar 25,6%, menempatkannya sebagai salah satu pemimpin dalam industri peralatan komunikasi global. Ini merupakan langkah strategis besar bagi Samsung, terutama dalam upaya mereka untuk memperkuat divisi jaringan dan menyaingi raksasa telekomunikasi seperti Huawei, yang saat ini menghadapi berbagai tantangan internasional akibat sanksi dan masalah geopolitik.

Selain itu, akuisisi ini akan meningkatkan kapasitas Samsung dalam pengembangan teknologi 5G dan 6G, di mana mereka sudah memegang rekor kecepatan internet seluler tercepat dalam beberapa pengujian jaringan 6G. Dengan jaringan 5G yang sedang berkembang di seluruh dunia dan teknologi 6G yang mulai menjadi perbincangan, Samsung berada di posisi yang tepat untuk memimpin transisi ke era baru komunikasi.

Keuntungan Besar Bagi Samsung Networks

Samsung Networks, yang merupakan anak perusahaan Samsung Electronics, diproyeksikan akan meraup keuntungan besar dari akuisisi ini. Selama beberapa tahun terakhir, Samsung Networks telah berupaya meningkatkan jangkauan globalnya dengan memasok peralatan komunikasi ke beberapa operator besar dunia, seperti O2, Reliance Jio, KDDI, NTT DoCoMo, Verizon, dan Vodafone di Inggris.

Meskipun Samsung belum setenar Huawei dan Ericsson dalam bisnis RAN, peralatan komunikasi mereka telah diakui di beberapa negara untuk kualitas dan kinerja tinggi. Dengan tambahan teknologi dan aset dari Nokia, Samsung akan memiliki lebih banyak daya saing untuk menghadapi tantangan dari para pemain utama di sektor ini.

Potensi Dampak Global di Industri Telekomunikasi

Jika akuisisi ini terealisasi, dampaknya akan sangat luas bagi industri telekomunikasi global. Pertama, persaingan antara produsen peralatan komunikasi akan semakin ketat. Huawei, yang saat ini berada di posisi teratas, akan menghadapi tantangan berat, terutama dengan Samsung yang memiliki kekuatan finansial dan pengaruh yang besar di pasar global.

Selain itu, ini juga akan memberikan lebih banyak opsi bagi operator telekomunikasi yang ingin menghindari ketergantungan pada satu penyedia peralatan. Dengan ketidakpastian geopolitik yang melanda Huawei, operator di berbagai negara mungkin lebih memilih solusi yang ditawarkan oleh Samsung, terutama jika mereka dapat menawarkan produk dengan kualitas serupa atau lebih baik.

Sejarah Panjang Samsung dan Nokia dalam Industri Teknologi

Baik Samsung maupun Nokia memiliki sejarah panjang dalam industri teknologi dan komunikasi. Nokia, yang dulunya menjadi raksasa ponsel dunia, telah mengubah fokus bisnisnya ke peralatan jaringan sejak beberapa tahun terakhir. Di sisi lain, Samsung telah berkembang pesat sebagai pemimpin di industri elektronik, terutama di sektor ponsel dan perangkat pintar. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Samsung juga mulai meningkatkan divisi jaringan dan telekomunikasi nya.

Jika akuisisi ini berhasil, Samsung akan mendapatkan akses ke berbagai teknologi canggih milik Nokia, termasuk lisensi paten penting dalam dunia telekomunikasi. Hal ini akan memperluas portofolio teknologi Samsung dan memungkinkan mereka untuk memperkenalkan inovasi baru di sektor telekomunikasi dan jaringan.

Baca Juga: Gagal jualan Smartphone, BlackBerry beralih ke bisnis Keamanan Siber

Apa Selanjutnya?

Meskipun belum ada pengumuman resmi dari kedua belah pihak, pembicaraan antara Samsung dan Nokia dikabarkan berjalan dengan lancar. Jika negosiasi berhasil, kita mungkin akan melihat salah satu transaksi terbesar di industri telekomunikasi dalam beberapa tahun terakhir. Namun, hingga saat itu, publik dan pengamat industri perlu menunggu perkembangan lebih lanjut dari kedua perusahaan.

Akuisisi ini bukan hanya akan mengubah peta persaingan industri telekomunikasi global, tetapi juga memberikan dorongan besar bagi Samsung dalam usahanya untuk mendominasi pasar jaringan dan komunikasi.

Pada kesimpulannya, dengan potensi akuisisi senilai USD 10 miliar, Samsung siap untuk menjadi pemain utama di industri peralatan komunikasi global. Jika berhasil, mereka tidak hanya akan mampu bersaing dengan Huawei dan Ericsson, tetapi juga memperkuat posisinya dalam teknologi 5G dan 6G. Sementara itu, Nokia tampaknya akan memfokuskan sumber daya mereka ke area lain, membuka jalan bagi Samsung untuk mengambil alih peran penting dalam infrastruktur telekomunikasi global. 

Ikuti terus berita terbaru seputar teknologi dan telekomunikasi di sini untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang perkembangan kesepakatan ini dan dampaknya bagi industri global.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *