Chipset adalah salah satu komponen terpenting dalam smartphone, karena menentukan kinerja dan fitur yang ditawarkan. Di pasaran, ada banyak produsen chipset, tetapi dua yang paling populer adalah Snapdragon dan MediaTek. Kedua chipset ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, namun tampaknya kebanyakan pengguna smartphone di Indonesia lebih menyukai Snapdragon ketimbang MediaTek. Apa alasan di balik preferensi ini?
Apa itu Snapdragon dan MediaTek?
Snapdragon adalah merek chipset yang diproduksi oleh Qualcomm, sebuah perusahaan asal Amerika Serikat yang bergerak di bidang teknologi nirkabel. Snapdragon pertama kali diluncurkan pada tahun 2007 dan sejak itu menjadi salah satu chipset terbaik untuk smartphone. SoC Snapdragon memiliki berbagai seri, mulai dari seri 4xx yang ditujukan untuk smartphone kelas bawah, hingga seri 8xx yang ditujukan untuk smartphone kelas atas seperti Samsung Galaxy S23 Ultra.
MediaTek adalah merek chipset yang diproduksi oleh MediaTek Inc., sebuah perusahaan asal Taiwan yang bergerak di bidang teknologi semikonduktor. MediaTek pertama kali diluncurkan pada tahun 1997 dan sejak itu menjadi salah satu chipset terpopuler untuk smartphone. SoC MediaTek juga memiliki berbagai seri, mulai dari seri MT yang ditujukan untuk smartphone kelas bawah, hingga seri Dimensity yang ditujukan untuk smartphone kelas atas seperti oppo find X7.
Baca Juga: MediaTek vs Snapdragon: Mana yang Lebih Baik untuk Ponsel Anda?
Alasan Pengguna Smartphone di Indonesia Lebih Memilih Snapdragon
Berdasarkan beberapa sumber, ada beberapa alasan mengapa pengguna smartphone di Indonesia lebih memilih Snapdragon ketimbang MediaTek, antara lain:
- Kinerja yang lebih baik, terutama dalam hal gaming dan beban kerja kelas atas. Snapdragon memiliki CPU dan GPU yang lebih kuat, serta dukungan memori dan penyimpanan yang lebih baik. Snapdragon juga lebih stabil dan tidak mudah panas. Hal ini penting bagi pengguna yang menginginkan smartphone yang cepat dan responsif, serta dapat menjalankan aplikasi dan game berat dengan lancar.
- Fitur yang lebih canggih, terutama dalam hal kamera dan kemampuan AI. Snapdragon memiliki ISP (Image Signal Processor) dan NPU (Neural Processing Unit) yang lebih baik, sehingga dapat mendukung kamera dengan resolusi tinggi, zoom optik, video 8K, dan fitur AI seperti pengenalan wajah, pemindaian sidik jari, dan asisten suara. Hal ini penting bagi pengguna yang menginginkan smartphone dengan kualitas kamera yang baik, serta dapat memanfaatkan fitur AI untuk berbagai keperluan.
- Reputasi brand yang terpercaya. Snapdragon sudah dikenal sebagai chipset yang berkualitas dan handal, serta banyak digunakan oleh merek-merek smartphone ternama. Hal ini membuat pengguna merasa lebih percaya diri dan puas dengan pilihan mereka, serta tidak khawatir akan masalah kompatibilitas atau dukungan.
- Gengsi dan tren. Snapdragon juga dianggap sebagai chipset yang premium dan prestisius, serta mengikuti perkembangan teknologi terbaru. Hal ini membuat pengguna merasa lebih bangga dan modern dengan smartphone mereka, serta tidak ketinggalan zaman. Hal ini juga dipengaruhi oleh faktor sosial, di mana banyak orang yang memilih smartphone berdasarkan merek, model, atau spesifikasi tertinggi.
Namun demikian, pengguna tetap tidak menampik jika chipset MediaTek juga memiliki beberapa kelebihan seperti efisiensi daya yang lebih tinggi sehingga baterai lebih awet, terutama di seri Dimensity, dan biaya yang lebih murah atau terjangkau.
Kesimpulan
Snapdragon dan MediaTek adalah dua chipset yang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun, berdasarkan beberapa alasan di atas, tampaknya pengguna smartphone di Indonesia lebih memilih Snapdragon ketimbang MediaTek. Hal ini terkait dengan kinerja, fitur, reputasi, dan gengsi yang ditawarkan oleh Snapdragon. Namun, hal ini tidak berarti bahwa MediaTek tidak memiliki keunggulan tersendiri, seperti efisiensi daya, sistem co-pilot, multimedia, dan biaya yang lebih hemat. Jadi, pilihan chipset tergantung pada kebutuhan dan preferensi pengguna.